Sriwijaya Capital Arsjad Rasjid Gandeng Investor Global Asia Tenggara
- Jumat, 03 Oktober 2025

JAKARTA - Arsjad Rasjid resmi meluncurkan Sriwijaya Capital, perusahaan ekuitas swasta (private equity) yang menargetkan peluang investasi di Asia Tenggara.
Peluncuran ini bersamaan dengan pengumuman kemitraan strategis dengan Danantara Indonesia dan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama BlueFive Capital, salah satu perusahaan private equity terbesar dari Timur Tengah berbasis di Abu Dhabi.
“Alhamdulillah, hari ini Sriwijaya Capital resmi diluncurkan. Nama ini terinspirasi dari Sumatera Selatan, tanah kelahiran ayah saya sekaligus pusat kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Dari warisan maritim itu, kami belajar arti koneksi dan visi lintas generasi,” ujar Arsjad Rasjid.
Baca Juga
Arsjad menegaskan bahwa Sriwijaya Capital hadir untuk mendukung inisiatif Indonesia Incorporated yang digagas Presiden Prabowo Subianto, di mana pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan bekerja sama untuk memperkuat ekonomi nasional.
“Awal Oktober ini, kami langsung berkolaborasi dengan Danantara Indonesia serta menggandeng BlueFive Capital untuk membuka koridor investasi baru ke ASEAN, khususnya Indonesia. Langkah ini menjadi bukti kerja bersama sekaligus menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi magnet bagi investor dunia,” tambahnya.
Melalui aliansi strategis ini, Sriwijaya Capital dan BlueFive Capital akan membangun koridor investasi South-to-South yang menghubungkan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds), investor institusional, dan kantor keluarga (family offices) dari kawasan Teluk dengan peluang pertumbuhan di Asia Tenggara. Sriwijaya Capital akan memanfaatkan jejaringnya dengan korporasi, bisnis keluarga, bank swasta, dan investor regional. Sementara BlueFive membawa jaringan global termasuk akses modal jangka panjang dari Teluk dan koneksi dengan perusahaan serta institusi milik negara China.
Pendiri sekaligus Chief Executive BlueFive Capital, Hazem Ben-Gacem, menekankan pentingnya kemitraan ini untuk memperkuat konektivitas modal lintas negara. “MoU ini mencerminkan komitmen bersama kedua perusahaan untuk membangun keterhubungan investasi lintas negara yang lebih kuat.
Bersama-sama, BlueFive dan Sriwijaya akan menghubungkan modal dan peluang antara Teluk dan Asia Tenggara, dengan fokus pada sektor-sektor berpertumbuhan tinggi yang krusial bagi masa depan,” ujarnya.
CEO Sriwijaya Capital, Hartanto Tjitra, menambahkan bahwa kolaborasi ini membuka jalan bagi konektivitas ekonomi lintas kawasan. “Kemitraan ini menghubungkan kawasan Teluk dengan peluang ASEAN, memungkinkan kami untuk bekerja bersama para investor, mengembangkan perusahaan, dan mendorong pertumbuhan di kedua wilayah,” jelasnya.
Pada tahap awal, aliansi akan menargetkan pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah, dengan opsi ekspansi ke Asia Selatan serta pasar negara berkembang lain. Fokus investasi diarahkan pada sektor energi terbarukan dan infrastruktur, ekonomi digital dan fintech, serta kesehatan dan ilmu hayati, dengan Indonesia sebagai pasar jangkar sekaligus basis ekspansi regional.
Sriwijaya Capital juga baru saja menutup tahap pertama dana perdana mereka yang menargetkan perusahaan tahap pertumbuhan di sektor kesehatan, transisi energi, barang dan jasa konsumsi, serta layanan bisnis dan industri.
Sebelumnya, Danantara Indonesia bersama ACWA Power menindaklanjuti nota kesepahaman senilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp163,7 triliun) yang ditandatangani di Arab Saudi pada awal Juli 2025. CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa pembahasan fokus pada potensi investasi strategis di sektor energi terbarukan dan infrastruktur pendukung, termasuk peluang penghiliran yang terintegrasi dengan ekonomi hijau.
“Indonesia bersama salah satu perusahaan energi terkemuka dunia, ACWA Power, menindaklanjuti MoU senilai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp163,7 triliun yang telah kami tandatangani di Arab Saudi awal Juli lalu,” ungkap Rosan. Pertemuan lanjutan tersebut dihadiri Founder & Chairman ACWA Power Mohammad Abunayyan, CEO Marco Arcelli, serta VP Business Development South & Southeast Asia (SSEA) Salman Baray.
“Kementerian Investasi dan Danantara siap mengawal setiap langkah investasi ini agar memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan dan masa depan energi hijau nasional,” pungkas Rosan.
Dengan terbentuknya Sriwijaya Capital dan aliansi strategis ini, Arsjad Rasjid menegaskan bahwa Indonesia semakin menarik bagi investor global. Kemitraan dengan BlueFive Capital memungkinkan transfer modal, pengetahuan, dan jaringan internasional untuk mendorong pertumbuhan perusahaan tahap pertumbuhan di kawasan ASEAN.
Sriwijaya Capital, menurut Arsjad, tidak hanya menjadi kendaraan investasi, tetapi juga simbol koneksi lintas negara dan lintas generasi, menggabungkan pengalaman lokal dengan jaringan global. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem investasi regional, sekaligus membuka peluang baru bagi proyek strategis di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana ekosistem investasi global dapat berintegrasi dengan visi pembangunan nasional Indonesia. Dengan dukungan dari Danantara Indonesia dan BlueFive Capital, Sriwijaya Capital menempatkan Indonesia sebagai hub investasi yang menjembatani modal dari kawasan Teluk ke peluang

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Bitcoin Tembus Seratus Dua Puluh Ribu Siap Pecahkan Rekor
- 03 Oktober 2025
2.
3.
Indonesia Masuk Lima Besar Negara Pencapaian SDGs Cepat
- 03 Oktober 2025
4.
Chandra Asri Raih Peringkat idAA- Pefindo dengan Prospek Stabil
- 03 Oktober 2025
5.
Indonesia Siap Jadi Pusat Aset Kripto Terpercaya Asia Tenggara
- 03 Oktober 2025