Minum Air Sambil Berdiri, Benarkah Bisa Ganggu Kesehatan Ginjal?

Minum Air Sambil Berdiri, Benarkah Bisa Ganggu Kesehatan Ginjal?
Minum Air Sambil Berdiri, Benarkah Bisa Ganggu Kesehatan Ginjal?

JAKARTA - Kebiasaan sederhana seperti minum air ternyata bisa memunculkan perdebatan luas di masyarakat.

Belakangan, ramai pembahasan di media sosial yang menyebutkan bahwa minum sambil berdiri berisiko merusak ginjal. Klaim tersebut membuat sebagian orang menjadi ragu-ragu dan bahkan khawatir dengan kebiasaan mereka sehari-hari.

Namun, benarkah posisi tubuh saat minum benar-benar dapat memengaruhi kinerja ginjal? Sejumlah pakar menegaskan, klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah.

Baca Juga

Kenali 10 Jenis Kemarahan dan Cara Mengatasinya

Klarifikasi Dokter: Tidak Ada Hubungan dengan Ginjal

Dokter spesialis penyakit dalam, Tunggul Situmorang, dengan tegas membantah kabar bahwa minum sambil berdiri bisa membebani ginjal. Menurutnya, kerja ginjal tidak ada kaitannya dengan posisi tubuh ketika air masuk ke dalam tubuh.

“Saya kira itu enggak, hoaks itu. Hubungannya apa? Minum berdiri dan duduk sama saja,” ujar Tunggul.

Artinya, baik dalam posisi duduk maupun berdiri, ginjal tetap bekerja dengan cara yang sama dalam menyaring cairan. Organ ini akan memproses kelebihan air dan zat sisa yang masuk ke dalam tubuh, tanpa dipengaruhi oleh bagaimana posisi seseorang saat meneguk air.

Risiko Lain yang Perlu Diwaspadai

Meski klaim soal ginjal dinyatakan tidak benar, bukan berarti minum sambil berdiri sepenuhnya aman. Dokter Tunggul menekankan bahwa ada risiko lain yang justru perlu diwaspadai, yaitu asfiksia.

“Kalau minum sambil berdiri yang ditakutkan asfiksia, bukan ginjalnya,” jelasnya.

Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan oksigen akibat masuknya air atau makanan ke saluran yang salah, misalnya masuk ke sistem pernapasan alih-alih ke saluran pencernaan. Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan tersedak, pingsan, bahkan dalam kasus berat dapat mengancam jiwa.

Apa Itu Asfiksia?

Menurut penjelasan dari WebMD, asfiksia terjadi ketika suplai oksigen ke tubuh terganggu. Dalam keadaan normal, manusia menghirup oksigen yang kemudian diproses di paru-paru dan dialirkan ke seluruh jaringan tubuh melalui darah. Jika proses ini terhambat, maka tubuh bisa mengalami gangguan serius.

Salah satu bentuk asfiksia adalah asfiksia fisik, yaitu ketika sesuatu menyumbat saluran pernapasan. Contohnya adalah tersedak akibat makanan atau minuman yang tidak masuk ke jalurnya. Itulah sebabnya, minum sambil berdiri atau dilakukan dengan tergesa-gesa bisa meningkatkan risiko tersedak.

Kenapa Minum Sambil Berdiri Bisa Picu Tersedak?

Ketika seseorang menelan air dalam posisi berdiri, terutama jika dilakukan terburu-buru, koordinasi antara tenggorokan dan saluran pernapasan bisa sedikit terganggu. Air bisa saja masuk ke jalur yang salah.

Inilah yang membedakan dengan posisi duduk. Saat duduk, tubuh berada dalam kondisi lebih rileks sehingga refleks menelan bekerja lebih optimal. Risiko air “tersalurkan” ke arah yang keliru pun lebih kecil.

Anjuran: Lebih Baik Minum dalam Posisi Duduk

Walaupun tidak ada kaitannya dengan kesehatan ginjal, para ahli tetap menyarankan agar minum dilakukan sambil duduk. Hal ini lebih berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan proses menelan.

Dengan duduk, tubuh dalam keadaan lebih stabil dan memungkinkan air masuk secara perlahan ke lambung. Selain itu, posisi duduk juga membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik dalam menerima cairan.

Pentingnya Minum dengan Benar

Air adalah kebutuhan vital yang tidak bisa ditawar. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, dan kekurangan cairan bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari dehidrasi, gangguan konsentrasi, hingga masalah pada fungsi organ.

Karena itu, cara kita minum pun sebaiknya diperhatikan. Minum dengan posisi yang nyaman, tidak terburu-buru, dan memperhatikan jumlah cairan yang masuk dapat membuat tubuh lebih mudah menyerap manfaatnya.

Dokter Tunggul menegaskan kembali bahwa yang perlu dihindari bukanlah posisi berdiri itu sendiri, melainkan kebiasaan minum secara tergesa-gesa yang berpotensi menimbulkan masalah pada saluran pernapasan.

Isu yang menyebutkan minum sambil berdiri bisa membebani ginjal adalah hoaks. Tidak ada bukti medis yang menunjukkan hubungan antara posisi tubuh saat minum dengan kerja organ ginjal. Ginjal tetap bekerja sebagaimana mestinya dalam kondisi apa pun.

Namun, bukan berarti kebiasaan ini bebas risiko. Minum sambil berdiri justru bisa meningkatkan kemungkinan asfiksia atau tersedak, terutama jika dilakukan dalam keadaan terburu-buru. Karena itu, para ahli menyarankan agar minum dilakukan sambil duduk agar lebih aman dan nyaman.

Dengan demikian, jika ingin menjaga kesehatan tubuh, jangan hanya fokus pada jumlah asupan air harian, tetapi juga perhatikan cara minum yang benar. Duduk tenang, hirup perlahan, dan biarkan tubuh menyerap manfaat air secara optimal.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

3 Cara Efektif Mengelola Stres untuk Jaga Mental

3 Cara Efektif Mengelola Stres untuk Jaga Mental

Kosmetik Ber-SPF, Apakah Cukup Lindungi Kulit dari UV?

Kosmetik Ber-SPF, Apakah Cukup Lindungi Kulit dari UV?

Literasi Digital Orangtua Jadi Kunci Cegah Anak Kecanduan Gadget

Literasi Digital Orangtua Jadi Kunci Cegah Anak Kecanduan Gadget

Resep Bumbu Mie Aceh Autentik dengan Rempah Tradisional

Resep Bumbu Mie Aceh Autentik dengan Rempah Tradisional

Waspada Kekurangan Vitamin D, Anak Rentan Sakit Pernapasan

Waspada Kekurangan Vitamin D, Anak Rentan Sakit Pernapasan