
JAKARTA - Kemudahan layanan digital semakin terasa dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Pada tahap pencairan September 2025, masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tidak lagi harus repot datang ke kantor dinas sosial hanya untuk memastikan status pencairan. Cukup bermodal telepon genggam, informasi tersebut sudah bisa diakses secara cepat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Sosial (Kemensos) dalam memanfaatkan teknologi untuk mendekatkan pelayanan publik. Melalui laman resmi dan aplikasi Cek Bansos, masyarakat bisa langsung mengecek apakah mereka termasuk penerima pada tahap pencairan kali ini.
Penyaluran Bansos Masuk Tahap III
Baca JugaTransportasi Lebih Mudah, Rute Komuter Surabaya Probolinggo Siap 2026
Bantuan sosial PKH dan BPNT dicairkan pemerintah setiap triwulan. Untuk tahun 2025, periode pencairannya telah ditetapkan dalam empat tahap:
Tahap I: Januari–Maret
Tahap II: April–Juni
Tahap III: Juli–September (saat ini berlangsung)
Tahap IV: Oktober–Desember
Dengan masuknya September 2025, maka pencairan berada di penghujung tahap III. Artinya, masyarakat penerima manfaat masih dapat melakukan pengecekan dan pencairan sesuai jadwal hingga akhir bulan ini.
Kemensos menegaskan bahwa penetapan penerima bansos tidak dilakukan secara sembarangan. Data penerima mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang kini disebut Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini dikumpulkan dan diperbarui secara berkala oleh pemerintah daerah, sehingga hanya mereka yang memenuhi kriteria kesejahteraan tertentu yang akan masuk dalam daftar penerima.
Pentingnya Pemanfaatan Sistem Digital
Kehadiran sistem daring untuk pengecekan bansos memberi keuntungan besar. Selain efisiensi waktu, cara ini juga mengurangi potensi penumpukan antrean di kantor pelayanan sosial. Warga cukup membuka laman resmi Kemensos atau menggunakan aplikasi Cek Bansos dari ponsel masing-masing.
Inovasi tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan publik yang sederhana, cepat, dan transparan. Dengan teknologi digital, tidak ada lagi keraguan apakah bansos sudah cair atau belum, karena semua informasinya tersedia secara terbuka.
Besaran Bansos PKH 2025
Program Keluarga Harapan merupakan bantuan bersyarat yang menyasar kelompok rentan seperti keluarga miskin, ibu hamil, anak sekolah, lansia, dan penyandang disabilitas. Penyalurannya dilakukan melalui bank-bank Himbara—BRI, BNI, Mandiri, BTN—serta PT Pos Indonesia di daerah tertentu.
Adapun rincian besarannya pada tahun 2025 adalah sebagai berikut:
Ibu hamil/nifas: Rp3 juta per tahun atau Rp750.000 per tahap.
Anak usia 0–6 tahun: Rp3 juta per tahun atau Rp750.000 per tahap.
Pelajar SD/sederajat: Rp900.000 per tahun atau Rp225.000 per tahap.
Pelajar SMP/sederajat: Rp1,5 juta per tahun atau Rp375.000 per tahap.
Pelajar SMA/sederajat: Rp2 juta per tahun atau Rp500.000 per tahap.
Lansia 70 tahun ke atas: Rp2,4 juta per tahun atau Rp600.000 per tahap.
Penyandang disabilitas berat: Rp2,4 juta per tahun atau Rp600.000 per tahap.
Korban pelanggaran HAM berat: Rp10,8 juta per tahun atau Rp2,7 juta per tahap.
Dengan nominal yang berbeda-beda sesuai kategori, PKH diharapkan mampu memberikan dukungan nyata terhadap kebutuhan dasar masyarakat, terutama di sektor kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
BPNT untuk Ketahanan Pangan
Selain PKH, pemerintah juga menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Program ini fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat penerima manfaat. Melalui kartu khusus, penerima bisa membeli bahan pangan di e-warong atau warung mitra yang telah ditunjuk.
BPNT menjadi bagian penting dari strategi pemerintah menjaga daya beli sekaligus mendorong distribusi pangan merata di seluruh wilayah. Penerima bansos dapat langsung memanfaatkan bantuan tersebut untuk kebutuhan dapur, sehingga kesejahteraan rumah tangga bisa lebih terjamin.
Proses Pengecekan Lewat HP
Untuk mengecek apakah seseorang terdaftar sebagai penerima bansos tahap III tahun 2025, langkahnya cukup sederhana. Warga bisa membuka laman resmi cekbansos.kemensos.go.id atau mengunduh aplikasi Cek Bansos di ponsel pintar. Setelah itu, penerima hanya perlu memasukkan data pribadi sesuai dengan identitas yang tercatat di DTSEN.
Jika terdaftar, sistem akan menampilkan informasi lengkap mengenai jenis bantuan, tahap pencairan, serta mekanisme pengambilan dana atau bantuan pangan. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu menebak-nebak atau bergantung pada informasi dari pihak lain.
Harapan Pemerintah
Kemensos berharap, digitalisasi layanan bansos dapat meningkatkan transparansi sekaligus mencegah adanya penyelewengan. Dengan sistem berbasis data dan teknologi, segala proses dapat dipantau lebih akurat.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus didorong untuk melakukan pembaruan data secara konsisten. Hal ini penting agar penerima manfaat benar-benar berasal dari kelompok masyarakat yang membutuhkan, dan tidak ada pihak yang layak tetapi terlewat dari daftar.
Dukungan untuk Masyarakat Rentan
Dengan berbagai skema bantuan sosial seperti PKH dan BPNT, pemerintah berusaha memperkuat perlindungan sosial. Bantuan ini bukan hanya soal transfer uang atau pangan, tetapi juga bentuk nyata kehadiran negara dalam meringankan beban masyarakat yang rentan.
Melalui cara cek bansos lewat HP, masyarakat kini bisa memantau hak mereka dengan lebih mudah. Ke depan, sistem ini diharapkan semakin sempurna sehingga penyaluran bansos tidak hanya cepat dan tepat sasaran, tetapi juga memberikan kepastian serta rasa keadilan bagi seluruh penerima.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Siap Siap Inilah Jadwal Pengumuman Administrasi Rekrutmen KAI 2025
- Senin, 08 September 2025
Berita Lainnya
Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Jadwal dan Lokasi 8 September 2025
- Senin, 08 September 2025
Terpopuler
1.
Cancel dan Refund Tiket Damri Kini Lebih Mudah Lewat Aplikasi
- 08 September 2025
2.
Rosalia Indah Luncurkan Rute Baru Bogor Lasem, Tarif Mulai Rp 270.000
- 08 September 2025
3.
Timnas Indonesia Hadapi Lebanon di FIFA Matchday
- 08 September 2025
4.
Real Madrid dan Barcelona Kuasai Pendapatan Liga Spanyol
- 08 September 2025
5.
Juventus Bingung, David dan Vlahovic Sama Produktif
- 08 September 2025